Mitsubishi Pajero Sport 2014

Posted by Unknown on Monday 16 September 2013

Mitsubishi Challenger atau Pajero Sport 2014 merangsek pasar Australia. New Mitsubishi Pajero Sport mendapat revisi kecil atau minor change - Pajero Sport menampilkan grille yang mirip Outlander, bumper depan serta lampu ekor baru, guna mempertegas kesan sporty yang ditonjolkan oleh wheel arch besar, roof rail hitam, side step, dan roda alloy. Ada tujuh pilihan warna eksterior: Titanium, Cool Silver, Ironbark, Terra Rossa, Dark Blue, White dan Black.
Mitsubishi merevisi kabin dengan jok hitam berbahan fabric, aksen karbon, dan center stack untuk menampung layar-sentuh yang berisi system audio dan hiburan. Layar-sentuh baru tersebut menyajikan tampilan dari kamera-pandangan belakang yang telah direvisi.
Challenger dibekali dengan lumbung performa 2.5-litre common rail, direct injection turbodiesel yang melepaskan tenaga 176 pada 4000 rpm. Dengan variable geometry turbocharger, mesin menghasilkan torsi tinggi pada putaran mesin rendah, 400 Nm pada 2000 rpm.
Konsumsi BBM versi manual 12,05 km/liter. Untuk Challenger bertransmisi otomatis 10,21 km/liter.
Mitsubishi mencangkokkan system MATT (Mitsubishi All Terrain Technology) yang menggabungkan lockable centre dan differential belakang serta Super Select 4WD untuk traksi dan stabilitas maksimal di berbagai kondisi jalan. MATT telah terbukti di dunia reli.
Super Select 4WD menawarkan 4 mode operasi: rear-wheel drive (2H), full-time 4WD (4H), high range 4WD dengan locked centre differential (4HLC), serta low range 4WD dengan locked centre differential (4LLC). Shifts-on-fly dari 2H ke 4H bisa dilakukan meski mobil meluncur pada kecepatan hingga 100 km/jam.
Challenger dibekali 6 airbag, Multi-mode Anti-lock Braking System (ABS), Active Stability Control (ASC), Active Traction Control (ATC), sabuk jok 3-titik di semua posisi duduk. Harga New Mitsubishi Challenger 2014 dari AUS$ 42.490 atau sekitar Rp 387 juta.
Pajero Sport memiliki beberapa nama di dunia: Challenger, Nativa, Montero Sport. Kebetulan Mitsubishi Motors Indonesia memilih nama Pajero Sport.
More aboutMitsubishi Pajero Sport 2014

Oli Shell Helix

Posted by Unknown on Sunday 15 September 2013

Oli Shell Helix merupakan pelumas yang digunakan untuk kendaraan roda 4 atau mobil. Jenis shell Helix yang terdapat di pasaran ada berbagai macam yaiu yang bisa digunakan untuk kendaraan berbahan bakan bensin(mesin bensin) dan berbahan bakar solar (diesel).
Produk Shell Helix sendiri berasal dari manca negara. Untuk SAE Viscostity Grade yang di tawarkan terdiri dari :
  • SAE 5W-30
  • SAE 5W-40
  • SAE 10W-40
  • SAE 10W-60
  • SAE 15W-40
  • SAE 15W-50
  • SAE 20W-50
  • SAE 25W-60
Tinggal dicookan dengan kebutuhan anda saja, dari SAE Viscostity Grade yang ditawarkan di atas. dan jangan lupa diperhatikan fitur lain atau performance yang di tulis dalam produk tersebut, apakan cocok atau tidak untuk kendaraan anda dan jangan sampai salah memilih oli yang nantinya kendaraan anda sampai bermasalah.

Daftar Harga Oli Shell
Shell Helix Diesel HX-7 10W-40 CF (1 liter) – (Oli mesin diesel berbahan bakar solar dengan SAE 10W-40) – Harga: Rp.62.000,-
Shell Helix Diesel HX-7 10W-40 CF (5 liter) – (Oli mesin diesel berbahan bakar solar dengan SAE 10W-40) – Harga: Rp.307.000,-
Shell Helix HX-3 20W-50 SJ/CF (1 liter) – (Oli mesin mobil motor berbahan bakar bensin dengan SAE 20W-50) – Harga: Rp.29.000,-
Shell Helix HX-3 20W-50 SJ/CF (4 liter) – (Oli mesin mobil motor berbahan bakar bensin dengan SAE 20W-50) – Harga: Rp.114.000,-
Shell Helix HX-5 15W-50 SL/CF (1 liter) – (Oli mesin mobil motor berbahan bakar bensin dengan SAE 15W-50) – Harga: Rp.45.000,-
Shell Helix HX-5 15W-50 SL/CF (4 liter) – (Oli mesin mobil motor berbahan bakar bensin dengan SAE 15W-50) – Harga: Rp.178.000,-
Shell Helix HX-5 Diesel 15W-40 CF (1 liter) – (Oli mesin diesel berbahan bakar solar dengan SAE 15W-40) – Harga: Rp.42.000,-
Shell Helix HX-5 Diesel 15W-40 CF (5 liter) – (Oli mesin diesel berbahan bakar solar dengan SAE 15W-40) – Harga: Rp.205.000,-
Shell Helix HX-7 10W-40 SM/CF(1 liter) – (Oli mesin mobil motor berbahan bakar bensin dengan SAE 10W-40) – Harga: Rp.65.000,-
Shell Helix HX-7 10W-40 SM/CF (4 liter) – (Oli mesin mobil motor berbahan bakar bensin dengan SAE 10W-40) – Harga: Rp.255.000,-
Shell Helix Ultra Fully Synthetic 5W-40 SM/CF (1 liter) – (Oli mesin mobil motor berbahan bakar bensin dengan SAE 5W-40) – Harga: Rp.158.000,-
Shell Helix Ultra Fully Synthetic 5W-40 SM/CF (4 liter) – (Oli mesin mobil motor berbahan bakar bensin dengan SAE 5W-40) – Harga: Rp.625.000,-
Shell Rimula R3X Diesel 15W-40 CH-4 (1 liter) – (Oli mesin diesel berbahan bakar solar dengan SAE 15W-40) – Harga: Rp.40.000,-
Shell Rimula R3X Diesel 15W-40 CH-4 (5 liter) – (Oli mesin diesel berbahan bakar solar dengan SAE 15W-40) – Harga: Rp.195.000,-
Shell Helix Ultra Racing 10W-60 SL/CF (4 liter) – (Oli mesin mobil motor berbahan bakar bensin dengan SAE 10W-60) – Fully Synthetic – Harga: Rp.964.000,-
More aboutOli Shell Helix

Toyota Fortuner

Posted by Unknown

Toyota Fortuner



Toyota Fortuner adalah mobil SUV dari produsen mobil terkenal Toyota yang telah dipasarkan sejak tahun 2005 di Indonesia dan negara Asia Tenggara lainnya. Pada awalnya mobil ini dirakit di Thailand dan diimpor utuh (Completely Built Up) oleh Toyota Astra Motor (TAM). Mobil ini dibuat berdasarkan platform IMV yang terdiri dari Toyota HiLux atau disebut juga dengan Toyota HiLux Vigo di Thailand, dan Toyota Kijang Innova di Indonesia. Pada awal tahun 2007, Toyota Fortuner sudah mulai dirakit dalam bentuk terurai (Completely Knock-Down) di Indonesia dan terhitung sejak tahun 2010 menyusul ditutupnya salah satu pabrik perakitan Toyota di Bangkok maka proses perakitan Fortuner versi mesin bensin dialihkan ke Toyota Indonesia. Di Amerika Selatan, Fortuner dijual dengan nama Hilux SW4.
Toyota Fortuner diproduksi di indonesia dalam berbagai macam varian sebagai berikut: G M/T dan A/T, G Lux A/T dan V A/T. Variasi terendah dan termurah diawali dengan G M/T menggunakan mesin 2.500 cc D-4D, transmisi manual dan penggerak 4x2. Diikuti dengan G A/T bermesin 2.700 cc berkode 2TR-FE 2.7l VVT-i 4x2 bertransmisi otomatis. Selanjutnya G Lux A/T memiliki spesifikasi sama dengan G A/T dengan perbedaan pada jok kulit dan 6 in-dash cd changer. Varian paling atas dan mewah adalah V A/T yang memiliki semua peranti G Lux dan satu-satunya model yang berpenggerak 4x4. Warna-warna eksteriornya di antaranya Super White, Silver Metallic, Greyish Brown Metallic, Dark Grey Mica, Black Mica dan Blue Metallic. Secara tidak resmi, ditawarkan juga dalam bentuk impor utuh (CBU) dari Thailand untuk pasar luar pulau Jawa seperti Kalimantan dan Sulawesi, tipe V dengan mesin 3.0 diesel.
Toyota Fortuner diperkenalkan di Indonesia pertama kali tahun 2005 pada event Jakarta International Motor Show dan diposisikan di bawah Toyota Land Cruiser.
Pada bulan Agustus 2007 mulai dipasarkan di Indonesia Toyota Fortuner yang berbasis mesin diesel dengan kode mesin 2KD-FTV 2.5 Liter D-4D atau Direct Four Stroke Turbo Commonrail Injection. Menggunakan teknologi baru sistem Common Rail, mesin diesel ini identik dengan mesin Toyota Kijang Innova versi diesel. Pada awalnya varian diesel ini hanya diproduksi dalam bentuk manual, tetapi pada tahun 2009 telah diluncurkan diesel bertransmisi otomatis. Untuk semua mesin diesel, termasuk yang digunakan Kijang Innova, diimpor dari Thailand sebagai pusat pengembangan mesin diesel Toyota di Asia Tenggara. Sedangkan untuk semua mesin bensin dikembangkan di Indonesia sebagai pusat pengembangan mesin bensin Toyota untuk Asia Tenggara.
Banyak kelebihan dari mobil ini yang disukai masyarakat Indonesia. Di samping dapat memuat tujuh orang dewasa secara leluasa, mobil ini juga mempunyai perawakan yang cukup tinggi sehingga bisa menembus genangan air yang cukup dalam. Toyota Fortuner bisa dibilang sebagai salah satu produk Toyota yang berhasil di mata konsumen Indonesia, meskipun karena tingginya menyebabkan ketidakstabilan saat dipacu kencang karena bentuknya yang kurang aerodinamis
Fortuner versi facelift ditampilkan pada event Indonesia International Motor Show tahun 2008. Model ini memiliki lampu depan baru model proyektor, gril model baru, lampu belakang desain baru, serta velg alloy baru. Desain gril dan lampu depan senada dengan desain Toyota Land Cruiser seri 200. Interiornya juga mendapat warna baru, panel kayu dan AC untuk tempat duduk baris kedua dan ketiga. Fortuner 2.5 G juga tersedia dengan TRD Sportivo body kit, yang juga merupakan aksesori tambahan yang bisa dipasang pada Fortuner 2.7 G.
Fortuner kembali mendapat facelift pada tahun 2011 yang ditandai dengan perubahan lebih besar pada bagian depan, belakang, serta interior. Bagian depan memiliki banyak perubahan desain pada gril, lampu depan dan bumper. Desain gril sekarang memiliki 3 garis utama horisontal, lampu depan model proyektor memiliki desain baru, rumah lampu kabut depan didesain ulang bersama bumper depan yang sekarang dilengkapi scuff plate yang membuatnya lebih datar ketimbang model sebelumnya. Bumper bagian belakang didesain ulang bersama dengan cluster lampu belakang. Lampu belakang sekarang bening berbentuk membundar dan terintegrasi. Interior terutama konsol tengah dan setir berubah sedikit ketimbang versi terdahulu yang sangat mirip Kijang Innova.
Tahun 2012, mesin diesel 2.5l commonrail turbodiesel tipe 2KD-FTV ditambahkan Variable Nozzle Turbocharger sehingga makin bertenaga.
Menyempurnakan dua versi sebelumnya, New Toyota Fortuner juga memperkenalkan Toyota Fortuner TRD Sportivo Ver.3 sebagai simbol maskulinitas urban SUV. Pada 2013 ini, New Fortuner muncul dengan wajah baru dengan desain baru yang stylish pada varian TRD Sportivo. New Fortuner TRD Sportivo ver.3 nampak lebih segar dengan Radiator Grille, Daytime Running Lights (DRL), New TRD Sportivo Alloy Rims dan New TRD Sportivo Bumper pada sisi depan dan belakang.
Pada interiornya, pembaruan tidak hanya terlihat pada performa pendukung. Tapi juga pada teknologi dan fungsionalitas pada kendaraan penumpang. Untuk tipe bensin, suasana interior dibuat elegan dan eksklusif dengan kehadiran alas duduk berbahan kulit dengan warna hitam Tak hanya itu, tim desain Toyota juga menghadirkan detailing berupa pola jahitan silver stitch. New Toyota Fortuner memiliki sistem entertainment baru. Tablet look head unit semakin menunjang sisi stylish urban SUV ini. Selain itu, tersedia roof monitor bagi penumpang belakang. Fitur ini merupakan yang pertama di kelasnya.
More aboutToyota Fortuner

Pemakaian Oli pada Mesin

Posted by Unknown


Oli mesin adalah cairan/ fluida di dalam mesin yang berfungsi untuk melindungi mesin saat bekerja, mendukung performa mesin dan menghindari kerusakan mesin saat mesin dijalankan. Oli mesin dewasa ini digolongkan menjadi 3 dilihat dari bahan pembuat dan proses pembuatan yakni oli mineral, oli semi sintetis dan oli sintetis penjelasan ke tiga jenis oli ini dapat dilihat pada artikel memilih oli motor.

Fungsi Oli pada mesin Mobil / Motor

  • Oli berfungsi sebagai pelumas mesin (lubricating), oli sebagai pelumas akan bekerja untuk meminimalisasi gesekan-gesekan antar logam (komponen mesin) sehingga gerakan mesin menjadi halus / sedikit hambatan, oli juga akan mencegah gesekan yang terlalu kasar antar komponen mesin yang bisa merusak bagian-bagian mesin. 
  • Fungsi Oli sebagai pelindung mesin, oli tidak hanya melindungi mesin dari gesekan antar komponen dalam mesin akan tetapi juga melindungi mesin dari korosi (karat), fungsi oli di sini mencegah reaksi oksidasi pada komponen-komponen mesin dan menghilangkan reaksi kimiawi logam dengan panas saat pembakaran yang bisa menyebabkan korosi komponen.
  • Fungsi oli sebagai pembersih, kotoran dapat masuk melalui sela-sela ring dan terjadi sisa pembakaran mesin yang menghasilkan kerak, kerak atau kotoran tersebut akan dilarutkan oleh oli (pelarut kotoran) atau bercampur dengan oli yang selanjutnya akan dibuang bersama oli saat pergantian oli mesin.
  • Fungsi oli sebagai pendingin mesin, panas yang terjadi akibat pembakaran pada ruang bakar akan merambat ke dalam mesin, selain itu panas akibat gesekan antar komponen dalam mesin juga menambah suhu di dalam mesin. Oli sebagai pendingin akan mengalir pada permukaan komponen-komponen dalam mesin untuk selanjutnya membawa panas tersebut ke penampungan oli untuk selanjutnya panas akan dibuang bersama udara yang mengaliri tempat penampungan oli. Sebagai pendingin oli sangat berperan besar dalam menjaga komponen mobil dalam performa yang baik, panas yang terlalu tinggi (over heat) akan merusak komponen-komponen dalam mesin yang secara kimiawi dapat merusak ikatan logam dan secara fisikawi dapat menyebabkan pemuaian pada komponen mesin.
Kekentalan / Viskositas Oli Kekentalan oli berkaitan dengan kemampuan bekerja oli pada suhu yang ekstrim, oli yang baik adalah oli yang mempunyai kekentalan stabil/ memiliki daya tahan terhadap suhu rendah (dingin) dan suhu tinggi (panas), kemampuan ini akan sangat mendukung ke 4 fungsi oli di atas. Tingkat daya tahan oli terhadap suhu ini dinyatakan dalam Society of Automotive Engineers (SAE), misalnya pada kemasan tertulis SAE 5W-40 ini berarti tanda 5W (Winter) bahwa pada suhu rendah (dingin) oli akan tetap memiliki kekentalan 5 dan pada suhu tinggi (panas) oli akan berada pada tingkat kekentalan 40, begitu pula dengan kode 15W-50 maka pada suhu terendah oli akan memiliki derajat kekentalan sebesar 15 dan pada suhu tertinggi oli memiliki tingkat kekentalan 50. Semakin kecil jarak kekentalan oli maka semakin baik kualitas oli tersebut misalnya SAE 5W-30 akan lebih baik dari kode SAE 5W-40.

Semakin rendah suhu udara di luar (tempat yang dingin) maka dibutuhkan oli yang lebih encer atau dengan kode 5W, seperti negara dingin perancis biasanya memakai oli dengan kode 5W. Semakin panas cuaca/ suhu udara di luar maka dibutuhkan oli dengan tingkat kekentalan yang lebih tinggi, seperti Indonesia akan lebih baik untuk menggunakan kode SAE 15W-30. Pemakaian kekentalan yang tidak sesuai dengan suhu suatu negara akan menyebabkan oli tidak bisa bekerja, misalnya Indonesia menggunakan kode SAE 5W-40 maka oli akan sangat encer sehingga tidak mampu melakukan tugas lumbrikasi dengan baik, begitu pula sebaliknya jika pada negara dengan cuaca ekstrim dingin menggunakan kode SAE 15W maka oli akan sangat kental pada saat udara dingin sehingga oli tidak dapat mengalir pada ruang-ruang antar komponen mesin).
Kode SAE yang cocok digunakan untuk beberapa negara dengan iklim yang berbeda:
SAE 5W-30 : digunakan untuk negara beriklim dingin seperti Perancis
SAE 10W-35 : digunakan untuk negara beriklim sedang seperti Australia
SAE 15W-30 sampai SAE 15W-50 : digunakan untuk negara dengan iklim panas seperti Indonesia.
 
API Standart Kualitas Oli

"American Petroleum Institute" atau disingkat API merupakan kode standart untuk menentukan karakteristik tertentu (kualitas) oli, kode API terdiri dari dua alfabet (huruf) yang terletak dibelakang kode "API" misalnya "API SG" atau "API CH". Pada kode huruf pertama menandakan penggunaan oli pada mesin bensin atau mesin diesel, pada mesin bensin menggunakan kode "S" misalnya API SL sedangkan pada mesin diesel menggunakan kode "C" contohnya API CG.
Pada kode huruf ke 2 menandakan karakter/ kualitas terbaru dari Oli, misalnya API SJ merupakan jenis oli lebih baru (biasanya lebih baik) dari API SG. Semakin baru Oli maka kode huruf ke dua semakin jauh dari huruf A atau mendekati huruf Z, pada mobil-mobil terbaru mesin bensin keluaran tahun 2010 akan memakai Oli dengan kualitas API SN dan tidak bisa di isi dengan oli dengan kode kualitas SG karena akan berpengaruh pada komponen dalam mesin yang sudah dirancang menggunakan oli dengan kode kualitas SN, sedangkan untuk mobil tahun 1990an biasanya memakai kode API SG atau API SH dan tidak bisa di isi dengan Oli berkode API SN karena mesin telah dirancang memakai oli SG dengan derajat kekentalan tertentu. sebagai catatan biasanya semakin baru mobil maka akan meminta kode API yang semakin mendekati Z.
 
Kode API Oli beserta penggunaannya pada mesin mobil
Mobil mesin bensin 
  • API SN : (jenis terakhir sampai saat ini) menggunakan teknologi Nano guard untuk melindungi bagian tersempit dari mesin. Digunakan untuk mesin tahun 2012 atau sebelumnya 
  • API SM : Diperkenalkan pada 2004. Oli ini didesain untuk memberikan resistensi oksidasi yang lebih baik, menjaga temperatur, perlindungan lebih baik terhadap keausan, dan mengontrol deposit lebih baik. digunakan untuk mesin sesudah tahun 2004. 
  • API SL : Dirancang untuk menjaga temperatur dan Energy Conserving. Untuk mesin generasi 2004 atau sebelumnya 
  • API SJ : Diperkenalkan untuk mesin generasi 2001 atau lebih tua 
  • API SH : Digunakan untuk mesin tahun 1996 dan sebelumnya 
  • API SG : Digunakan untuk mesin tahun 1993 dan sebelumnya 
  • API SF : Digunakan untuk mesin tahun 1988 dan sebelumnya
 
Mobil Mesin Diesel 
  • API CJ-4 : Dipakai untuk tahun 2006 dan sesudahnya. Digunakan untuk mesin high speed, mesin 4-langkah yang didesain untuk memenuhi memenuhi standar emisi tahun 2007. Oli dengan kategori API CJ-4 memiliki kriteria performa lebih baik daripada Jenis API CI-4 dengan CI-4 PLUS, CI-4, CH-4, CG-4 dan CF-4. 
  • API CI-4 : Digunakan untuk mesin diesel tahun 2002 dan sesudahnya. Digunakan pada mesin high speed, four stroke engines yang didesain untuk memenuhi memenuhi standar emisi tahun 2004. Bisa menggantikan oli CD, CE, CF-4, CG-4 dan CH-4. 
  • API CH-4 : Digunakan untuk mesin diesel tahun 1998 dan sesudahnya. Oli ini untuk mesin high speed, four stroke engines yang didesain untuk memenuhi memenuhi standar emisi tahun 1998. Bisa digunakan pada oli CD, CE, CF-4, dan CG-4. 
  • API CG-4 : Diperkenalkan sejak 1995. Untuk mesin kinerja sedang, high speed, four stroke engines. Digunakan untuk mesin yang meminta kandungan belerang/sulfur kurang 0.5%. Cocok untuk standar emisi 1994 Bisa dipakai pada oli CD, CE, dan CF-4. 
  • API CF-4 : Digunakan untuk mesin high speed, four stroke engines, naturally aspirated dan mesin turbocharger. Biasa digunakan untuk pengganti oli CD dan CE. 
  • API CF-2 : Digunakan untuk mesin kinerja sedang, two stroke engines. Bisa dipakai pada oli CD-II. 
  • API CF : Digunakan Untuk 1994 dan sesudahnya, Oli ini untuk mesin off road, indirect injected dan dapat menggantikan oli kode CD.
Sekian artikel Mengenal Oli Mesin Mobil dan Kualitas Oli
More aboutPemakaian Oli pada Mesin

V-Belt untuk motor matic

Posted by Unknown

Sistem CVT (Continously Variable Transmission), adalah sistem otomatik yang dipasang pada beberapa tipe sepeda motor saat ini. Sistem ini menghasilkan perbandingan reduksi secara otomatis sesuai dengan putaran mesin, sehingga pengendara terbebas dari keharusan memindah gigi sehingga lebih nyaman dan santai.
Sistem CVT banyak kita jumpai pada motor matic seperti yamaha mio,honda vario, suzuki spin dan lainya. Mekanisme V-belt tersimpan dalam ruangan yang dilengkapi dengan sistim pendingin untuk mengurangi panas yang timbul karena gesekan sehingga bisa tahan lebih lama. Sistim aliran pendingin V-belt ini dibuat sedemikian rupa sehingga terbebas dari kotoran / debu dan air. Lubang pemasukan udara pendingin terpasang lebih tinggi dari as roda untuk menghindari masuknya air saat sepeda motor berjalan di daerah banjir.

Kelebihan Utama Sistim CVT
Sistim CVT dapat memberikan perubahan kecepatan dan perubahan torsi dari mesin ke roda belakang secara otomatis. Dengan perbandingan ratio yang sangat tepat tanpa harus memindah gigi, seperti pada motor transmisi konventional. Dengan sendirinya tidak terjadi hentakan yang biasa timbul pada pemindahan gigi pada mesin-mesin konventional. Perubahan kecepatan sangat lembut dengan kemampuan mendaki yang baik. Sistim CVT terdiri pulley primary dan pulley secondary yang dihubungkan dengan V-belt
Rangkaian Rute Tenaga
1. Poros engkol langsung mengkopel pulley primary dan dengan V-belt memutar pulley secondary.
2. Untuk menggerakan roda belakang menggunakan kopling centrifugal yang akan memutar rumah kopling
3. Gaya centrifugal dari putaran rumah kopling ke putaran roda, direduksi melalui roda gigi perantara (gearbox) sehingga menghasilkan dua tahap reduksi.

Kontruksi dan Fungsi
Sistim transmisi otomatik terdiri dari 2 bagian, yaitu :
- Bagian Pulley Primary ( Pulley Pertama )
Pada bagian poros engkol terdapat collar yang dikopel menyatu dengan fixed sheave (kita sebut F sheave), yaitu bagian pulley yang diam dan cam. Adapun sliding sheave (kita sebut S sheave) piringan pulley yang dapat bergeser terdapat pada bagian collar. Untuk menarik dan menjepit V-belt terdapat rangkaian slider section. Piringan pulley yang dapat bergeser ( S sheave ) akan menekan V-belt keluar melalui pemberat (roller weight) karena gaya centrifugal dan menekan S sheave sehingga bentuk pulley akan menyempit mengakibatkan diameter dalam pulley akan membesar.
- Bagian Pulley Secondary ( Pulley Kedua )
Terdiri dari piringan yang diam ( fixed sheave ) berlokasi pada as primary drive gear melalui bearing dan kopling centrifugal (clutch carrier) terkopel pada bos di bagian fixed sheave. Piringan pulley yang dapat bergeser / sliding sheave menekan V-belt ke piringan yang diam (F sheave ) melalui tekanan per. Rumah kopling terkopel menjadi satu dengan as drive gear. Pada saat putaran langsam kopling centrifugal terlepas dari rumah kopling sehingga putaran mesin tidak diteruskan ke roda belakang.

Sistem Pendinginan Pada Rumah V-Belt dan Bagian Sliding
1. Pendinginan V-Belt
Suhu dalam rumah V-belt sangat panas adapun panas yang ditimbulkan disebabkan oleh :
Panas V-belt itu sendiri (adanya koefisien gesek / sliding pada bagian pulley), Koefisien gesek dari kopling centrifugal, Panas karena mesin dan Lain-lain. Untuk itu pendinginan mutlak harus diberikan, sehingga diperlukan kipas pendingin dan sirkulasi udara yang baik untuk mengurangi panas yang timbul.
Panas yang timbul secara berlebihan akan merusakkan V-belt dan mempengaruhi umur dari V-belt. Begitu juga kebersihan udara pendinginan tidak kalah pentingnya oleh karena itu dilengkapi dengan saringan udara untuk menyaring debu dan kotoran lain. Kemampuan pakai V- Belt 25.000 km.

2. Pelumasan Tipe Basah dan Tipe Kering Untuk Bagian Sliding
Penggerak sistim V-belt, terdiri dari banyak bagian yang bergeser untuk itu sangat penting dilindungi dari keausan dan juga agar dapat memberikan perbandingan ratio yang sesuai, sehingga system pelumasan sangat penting. Untuk pelumasan basah pada bagian-bagian secondary, as, bearing dan untuk pelumasan kering pada bagian pemberat dan sliding bos.

Cara Kerja Sistem Penggerak CVT
A. Putaran Langsam
Jika mesin berputar pada putaran rendah, daya putar dari poros engkol diteruskan ke Pulley Primary V-belt Pulley Secondary dan Kopling Centrifugal. Dikarenakan tenaga putar belum mencukupi, maka kopling centrifugal belum mengembang. Disebabkan gaya tarik per pada kopling masih lebih kuat dari gaya centrifugal, sehingga kopling centrifugal tidak menyentuh rumah kopling dan roda belakang tidak berputar.

B. Saat Mulai Berjalan
Pada saat putaran mesin bertambah kurang lebih 3.000 rpm, maka gaya centrifugal bertambah kuat dibandingkan dengan tarikan per sehingga mengakibatkan sepatu kopling mulai menyetuh rumah kopling dan mulai terjadi tenaga gesek. Dalam kondisi ini V-belt di bagian pulley primary pada posisi diameter dalam (kecil) dan di bagian pulley secondary pada posisi luar (besar) sehingga menghasilkan perbandingan putaran / torsi yang besar nenyebabkan roda belakang mudah berputar. Kopling centrifugal menyentuh rumah kopling. Kopling centrifugal mulai mengembang dari putaran 2.550 ke 2.950 rpm. Kopling terkopel penuh pada putaran 4.700 ke 5.300 rpm

C. Putaran Menengah
Pada saat putaran bertambah, pemberat pada pulley primary mulai bergerak keluar karena gaya centrifugal dan menekan primary sliding sheave ( piringan pulley yang dapat bergeser ) system fixed sheave (piringan pulley yang diam) dan menekan V-belt kelingkaran luar dari pulley primary sehingga menjadikan diameter pulley primary membesar dan menarik pulley secondary ke diameter yang lebih kecil.
Ini dimungkinkan karena panjang V-beltnya tetap. Akhirnya diameter pulley primary membesar dan diameter pulley secondary mengecil sehinggga diameter pulley menjadi sama besar dan pada akhirnya putaran dan kecepatan juga berubah dan bertambah cepat.

D. Putaran Tinggi
Putaran mesin lebih tinggi lagi dibandingkan putaran menengah maka gaya keluar pusat dari pemberat semakin bertambah. Sehingga semakin menekan V-belt ke bagian sisi luar dari pulley primary (diameter membesar) dan diameter pulley secondary semakin mengecil. Selanjutnya akan menghasilkan perbandingan putaran yang semakin tinggi
Jika pulley secondary semakin melebar , maka diameter V-Belt pada pulley semakin kecil , sehingga menghasilkan perbandingan putaran yang semakin meningkat.

E. Cara Kerja Kopling Centrifugal Kering
Kopling terkopel : Sepatu kopling bergerak keluar dan memindahkan tenaga melalui gaya centrifugal

F. Torsi Cam / Cam Penambah Torsi
Cam penambah torsi / torsi cam dapat disebut dengan nama Sensor torque perangkat ini dapat membuat sliding sheave / piringan yang dapat bergeser secara otomatis bekerja jika torsi gaya putar yang besar diperlukan, misalnya pada kondisi mendaki atau penambahan kecepatan.

G. Gear Reduksi
Untuk menghasilkan total perbandingan putaran yang ideal antara poros engkol dan roda belakang diperlukan gear reduksi dengan dua kali reduksi. Tipe pertama roda gigi miring / helical gear untuk mengurangi noise, adapun untuk gear main axle dan gear drive axle dengan tipe roda gigi lurus / spur gear.
Untuk gear reduksi ini menggunakan pelumasan yang ada didalam gearbox yang terpisah dengan rumah V- belt dan rumah rem.

Pemakaian V-belt
Pada umumnya, umur pakai v-belt di skubek anatara 15.000-20.000 kilometer. Lewat dari itu, v-belt biasanya putus secara mendadak tanpa ada tanda-tanda sebelumnya. Itu diakui teman-teman saya yang v-belt motornya putus secara mendadak.
Selain karena usia pemakaian yang lebih, ada beberapa hal menjadi penyebab putusnya v-belt, dan semuanya bisa dideteksi kalau mau sedikit berusaha. Inilah bagian-bagian yang perlu dicermati. 
  1. Lihat bagian dalam atau bagian bergigi dari v-belt. Tanda-tanda mau putus biasanya ada yang retak-retak. Kalau tidak kelihatan retaknya bisa juga menekuk v-belt. 
  2. Di sisi samping belt, sudutnya terlihat lebih ramping atau tajam ( aus ) ketimbang belt standar atau yang masi baru. Itu menandakan belt sudah aus akibat gesekan dengan puly. Jika sudah aus—belt menjadi mulur—menimbulkan suara berisik di rumah CVT, seperti rantai yang kendur, karena belt bergesek dengan tutup CVT atau crankcase. Pengaruhnya, Akselerasi awal biasanya jadi selip atau tarikannya berat. Seperti gas diputar tapi tenaga tidak sesuai putaran mesin. Biasanya orang mengira itu pengaruh dari karburator, jadi jangan salah kaprah.
  3. Pemakaian ukuran ban yang tak lazim, misalnya 140/80-14. Belt butuh tekanan lebih besar untuk menggerakkan roda. Inilah yang bikin belt cepat aus. Selain itu, tenaga yang besar—akibat pemakaian ban lebar—juga bikin belt cepat aus.
  4. Rute perjalanan yang panjang seharian juga bikin daya tahan v-belt berkurang lalu membuatnya cepat putus. Misalnya, sekali jalan puluhan kilometer tanpa istirahat dicampur macet. Walau pemakaian masih sekitar 10.000 km, v-belt bisa saja putus.Maka untuk yang hobi touring disarankan membawa v-belt cadangan. Tentunya juga harus mengerti cara mengganti v-belt itu sendiri.
Untuk menangkal semua itu, enggak ada salahnya dilakukan pengecekan rutin. Itu bisa dilakukan waktu senggang.
More aboutV-Belt untuk motor matic